Pilah Sampah Organik dan Non Organik
Sampah merupakan masalah lingkungan yang semakin menjadi-jadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Sampah yang terus menumpuk di tempat pembuangan akhir dapat menimbulkan masalah lingkungan, seperti pencemaran tanah, air, dan udara. Oleh karena itu, setiap individu perlu berperan aktif dalam mengelola sampah, termasuk dengan memilah sampah organik dan non organik.
Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan organik seperti sisa makanan, daun, kayu, dan lain-lain. Sampah organik dapat diuraikan oleh mikroorganisme dan menjadi pupuk organik yang berguna untuk tanaman. Sedangkan sampah non organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan non organik seperti plastik, kaca, logam, dan lain-lain. Sampah non organik tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dan harus diolah dengan cara yang berbeda.
Proses pembuatan paving dari limbah plastik dimulai dengan memilah dan mencuci limbah plastik yang akan digunakan. Setelah itu, limbah plastik dihancurkan menjadi serpihan kecil dan dicampur dengan bahan tambahan seperti aspal dan pengikat lainnya. Campuran bahan kemudian dicetak dengan mesin paving dan dibakar dalam oven untuk mengeringkan dan membentuk paving yang kuat dan tahan lama.
Dengan memilah sampah organik dan non organik, kita dapat membantu mengurangi dampak negatif sampah pada lingkungan. Selain itu, sampah organik yang terpisah dapat diolah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk tanaman, sementara sampah non organik yang terpisah dapat didaur ulang menjadi bahan baru yang berguna. Oleh karena itu, mari kita berperan aktif dalam mengelola sampah dengan memilah sampah organik dan non organik.
Komentar
Posting Komentar